Pesawat tempur Penghancur

Jumat, 14 Oktober 2011


Sukhoi PAK-FA-T 50







Spesifikasi :
----------------------------------                                                                           
Dimensi (m):
- Sayap 14,2; S = 78,8 m2
- Panjang 22
- Tinggi 6,05
Berat (kg):
- Maks 37.000
- Normal 26.000
- Kosong 18.500
Bahan Bakar Minyak (kg): 10.300
Combat beban (kg): 
- Maks 7500
- AA maks 2260 Laurent
Speed (km / h):
- Maks 2100; M2, 0; 
- Tingkat memanjat 350 m / s
- Min 0 OVT
- Cruise 1300
Alt (m): 20000
Penerbangan rentang (km): 4000/5500 (2x2000kg)
- Supersonik 2500
Runway (m): 350 (w / o OVT)
G-force (g): 10-11
RSC: 0,05 m2
Wing overload (kg/m2):
- Maks 470 
- Normal 330
Thrust-to-weight ratio:
- Maks 0,84
- Normal 1,19
Tingkat Bahan Bakar: 2,55 kg / km
Penerbangan waktu: 3,3 jam
Engine: AL-41F (117C pada prototype pertama)
- Dorong 2x15500 (18000) / 2x9800
- Kompresor: 932mm diameter, 3 langkah
- Berat 1.350 kg
- Meningkatkan tekanan 4,2-4,5
- Seumur hidup 4000 jam
- Hidup overhaul 1500 jam
- Nozzle: 
berat: 380 kg
sudut deviasi + -16 derajat ke segala arah, + -20 deg datar
deviasi kecepatan: 60 deg / sec
Elektronik:
N050 (?) BRLS Afar Irbis / AESA
Persenjataan: 1 (2?) Pistol x30mm
Hardpoints: 10 (conf.), mungkin 2 * 4 eksternal




F-22 Raptor


Proyeksi
Ketenaga kerjaan
15.000 di EMD dan 27.000 di produksi
Tenaga penggerak
dua Pratt & Whitney F119-PW-100 engine
Dorongan
35.000 lbst
Panjangnya
62,08 meter, 18,90 meter
Tinggi
16,67 meter, 5,08 meter
Lebar sayap
44,5 meter, 13,56 meter
Wing Area
840 kaki persegi
Horisontal Tailspan
29 meter, 8,84 meter
Berat Kosong
£ 31.670 (14.365 kg)
Maksimum Berat Lepas landas
£ 60.000 (27.000 kg)
Eksternal Maksimum Toko
£ 5.000 (2.270 kg)
Langit-langit
60.000 kaki
F-22 dan pejuang lainnya dapat mencapai ketinggian ini, tapi hanya F-22 dapat melakukan manuver taktis di tingkat ini, yang adalah sekitar dua kali ketinggian di mana jet lainnya dapat melakukan manuver taktis.
Kecepatan
Mach 1,8 (supercruise: Mach 1,5)
G Batas
9 G
Awak kapal
seorang pilot
Persenjataan

 2 AIM-9 Sidewinder
 6 AIM-120C Advanced Medium-Range Air-to-Air   
    rudal (AMRAAM)
 1 M61A2 20mm Gatling gun
 2 1.000 pound GBU-32 Joint Direct Attack 
    Mesiu (JDAM)
 8 250-pound GBU-39 Small Diameter Bomb (SDB)
    Empat stasiun eksternal dapat membawa toko    tambahan (senjata tangki bahan bakar atau)
Pertama terbang:
September 7, 1997
Uji Terbang Pesawat:
Sembilan
Program Uji Terbang Panjang
1997 sampai 2003 (Sekitar 2.700 jam penerbangan yang meliputi sekitar 4.800 tes di EMD)
Tanggal dikerahkan
pengiriman dimulai pada tahun 2002
Awal Kemampuan Operasional
Desember 2005,
Rencana Produksi
Tujuan program awal 750 pesawat
648 pesawat seperti tahun 1991
442 pesawat pada tahun 1993
339 pesawat pada 1997, antara tahun 1998 dan 2013
275 pesawat pada 2003, di bawah $ 37.3B anggaran tutup
178 pesawat per Desember 2004
183 pesawat pada bulan Desember 2005
381 pesawat selama 10 skuadron @ 24/squadron

 


Penemuan terbaru RODA KERETA KUDA FIR'AUN

Jumat, 07 Oktober 2011
          Masih ingat dengan kisah mukjizat Nabi Musa yang membelah laut merah dengan tongkatnya? Seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt pada ahir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah.

          Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Fira’un yang tenggelam dilautan tersebut saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya.









           Menurut pengakuannya, selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda ditempat yang sama. Temuan ini tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa sisa-sisa tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para bala tentara Fir’aun yang tenggelam di laut Merah. 



         Apalagi dari hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan, memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun silam. Dimana menurut sejarah, kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam kurun waktu yang sama.

           Selain itu, ada suatu benda menarik yang juga berhasil ditemukan, yaitu poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruhannya telah tertutup oleh batu karang, sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat sulit untuk dilihat secara jelas.



           Mungkin Allah sengaja melindungi benda ini untuk menunjukkan kepada kita semua bahwa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi-nabiNya merupakan suatu hal yang nyata dan bukan merupakan cerita karangan belaka.

             Diantara beberapa bangkai kereta tadi, ditemukan pula sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas. Sepertinya, inilah sisa dari roda kereta kuda yang ditunggangi oleh Fira’un. 













Aphosis Sang Penghancur

            Dalam mitos bangsa Mesir, Apophis adalah roh setan yang menimbulkan kehancuran, ingin membawa kegelapan abadi ke dunia.
Sebuah nama yang cocok, menurut para ahli astronomi, untuk kekacauan yang akan menghantam Bumi dari angkasa. Para ahli sedang mengamati asteroid berukuran 390 meter yang ditemukan 19 Juni 2004 yang memiliki potensi untuk bertabrakan dengan planet ini, dan terus mengingatkan pemerintah untuk bertindak.
             NASA telah memperkirakan kemungkinan untuk asteroid ini untuk menabrak Bumi pada tahun 2036 akan melepaskan lebih dari 100.000 energi bom atom yang diledakkan di Hiroshima. Ribuan kilometer persegi wilayah Bumi akan langsung hancur tetapi seluruh Bumi akan mengalami efek sebagai akibat debu yang terbang ke atmosfir.
            Dan, para ahli berkata, hanya ada sedikit waktu untuk membuat keputusan. Pada sebuah pertemuan untuk Near-Earth Objects (NEO) di London, para ilmuwan berkata diperlukan beberapa dekade untuk merancang, menguji, dan membuat teknologi yang diperlukan untuk mengubah arah asteroid. Monica Grady, seorang ahli meteroit pada Open University, berkata “Ini bukanlah pertanyaan tentang kapan, atau jika, sebuah objek menabrak Bumi. Banyak objek lebih kecil yang menabrak Bumi tetapi hancur di atmosfir dan kita tidak mengalami dampaknya. Tetapi untuk objek NEO yang lebih besar dari 1 km (lebar) akan menabrak Bumi setiap beberapa ribu tahun dan NEO yang lebih dari 6 km akan memusnahkan kehidupan Bumi, setiap beberapa juta tahun. Kita sedang dalam masa untuk yang besar.
Apophis adalah salah satu asteroid yang terus menerus berada dalam pengawasan NASA, karena memang berpotensi menabrak Bumi. Apophis yang juga dikenal sebagai 2004 MN4 sampai akhir tahun 2004 masih menjadi asteroid dengan kemungkinan tabrakan paling tinggi di tahun 2029. Namun awal tahun 2005 data radar menunjukan penurunan kemungkinan. Dan dalam beberapa bulan kemudian, kemungkinan terjadinya tabrakan pada tahun 2036 juga semakin merosot dan pada akhirnya mencapai angka perbandingan 1:45000
              Seorang anak berusia 13 tahun yang setingkat SMP berhasil mengkoreksi perhitungan tabrakan asteroid Apophis. Tabrakan yang menurut NASA awalnya diperkirakan hanya 1:45000 menjadi naik perbandingannya karena apophis diperkirakan akan menabrak salah satu satelit yang mengelilingi Bumi.
Perhitungan Nico Marquardt menunjukan pada tanggal 13 Oktober 2008, saat melakukan pertemuan terdekat dengan Bumi, Apophis akan memiliki kemungkinan menabrak 1 dari 40000 satelit yang ada dan mengalami perubahan lintasan orbit. Perubahan tersebut akan kembali terjadi tahun 2029 saat mendekati Bumi karena kembali Apophis kemungkinan akan mengalami tabrakan dengan satelit. Akibatnya pada tahun 2036, pada saat pertemuan dengan Bumi kemungkinan Apophis akan menabrak Bumi menjadi 1:450 atau seratus kali lebih tinggi dari perkiraan NASA.
             Alan Fitzsimmons, seorang ahli astronomi dari Queen’s University berkata “Apabila dia melewati kita pada tanggal 13 April 2029, maka pada tahun 2036 dia akan menghantam kita”.
(Ilustrasi apophis menambrak bumi di tahun 2036)
             Secara resmi pihak NASA mengeluarkan rilis berita tentang kemungkinan tabrakan Apophis. Berita yang beredar juga menyebutkan kalau Nico Marquardt dan NASA sudah mencapai kesepakatan, bahkan NASA telah mengakui kalau ada kesalahan dalam perhitungan mereka.
             Dari kantor Near-Earth Object (NEO) Program di NASA’s Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, Calif, dinyatakan bahwa NEO tidak pernah merubah estimasi yang ada saat ini terhadap kemungkinan tabrakan Apophis. Apophis tetap akan memiliki kemungkinan tabrakan yang rendah dengan Bumi yakni 1 : 45000 di tahun 2036. Bahkan NASA khususnya dari NEO Programmenyatakan, para peneliti mereka belum pernah melakukan kontak maupun korespondensi dengan siswa tersebut.
Dalam berita sebelumnya, dinyatakan Nico Marquardt melakukan perhitungan terhadap kemungkinan tabrakan antara asteroid Apophis dengan satelit buatan sepanjang close encounter (pertemuan terdekat) degan Bumi pada tahun 2029.
             Sayangnya, pada tahun 2029 saat asteroid Apophis tersebut mendekati Bumi, ia tidak akan melewati area di dekat sabuk utama satelit Geosynchronous. Dengan kata lain, kesempatan terjadinya tabrakan dengan satelit buatan sangat jauh.
             Karena itu, pertimbangan skenario kemungkinan tabrakan dengan satelit tetap tidak akan mempengaruhi kemungkinan tabrakan yang sudah diperhitungkan saat ini, yakni satu berbanding 45.000.
            NASA, khususnya program NEO, bertugas untuk mendeteksi dan mencari jejak asteroid dan komet yang melintas dekat Bumi. Mereka akan mencari dan menghitung jejak orbit si objek untuk menentukan apakah peristiwa itu berbahaya bagi Bumi atau tidak.

Ulasan Tentang asteroid Aphosis

APHOSIS

           Agen Luar Angkasa Rusia mengadakan pertemuan membahas Apophis. Asteroid yang mendekati bumi tahun 2029 itu jika tidak dihancurkan bisa membunuh jutaan nyawa. Apophis ditemukan pada tahun 2004,
jelas Direktur Institut Astronomi Rusia Boris Shustov. “Probabilitas tabrakan dengan bumi sangatlah tinggi, sekitar 1 banding 30. Tabrakan benda super besar tersebut dengan planet kita akan menyebabkan kerusakan yang sangat hebat.” Sebuah asteroid dengan diameter sebesar 300m bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Tapi ilmuwan lain memperkirakan probabilitas tabrakan tersebut rendah.

         Ilmuwan mengatakan masa kritis akan terjasi pada 2029 di mana Apophis melewati bumi dan akan bisa dilihat dengan mata telanjang. Meskipun belum ada ancama terhadap dampaknya pada momen khusus tersebut, namun ilmuwan masih memperhitungkan potensi kerusakan dari 27 juta ton batu yang akan menabrak bumi tersebut. Apophis juga akan mendatangi bumi kembali pada tahun 2036.



                                                    APHOSIS VERSI CELESTIAL
  
         NASA telah menyingkirkan semua kekhawatiran dari peluang tabrakan tersebut. “Saya tahu bahwa ilmuwan NASA telah sangat sibuk melacak orbit asteroid langka ini dengan sangat hati-hati dan saya tahu bahwa mereka saat ini tengah berusaha menurunkan risiko yang mungkin terjadi,” ujar Presiden Firma Koneksi Sains Patrick Fullick di London. Sementara itu, Agensi Ruang Angkasa Rusia mengatakan tetap menginginkan segala sesuatunya dipersiapkan. “Saya pikir melebih-lebihkan masalah dan menakuti diri sendiri bukanlah hal yang tepat,” sebagaimana diakui Presiden Akademi Kosmonot Rusia Anatoly Koroteev. “Tetapi tidak melakukan apa-apa dan tidak mengukur apapun tetaplah salah, maka tindakan harus tetap ada, karena ancaman akan datang.” NASA telah menghitung jika asteroid tersebut bertubrukan dengan bumi, maka ledakannya akan sama dengan ribuan kali lebih kuat daripada bom atom di Hiroshima.




          Yury Karash, salah seorang anggota Akademi Kosmonot Rusia mengatakan bahwa konsekuensi dampaknya tidak akan global melainkan regional. Meskipun demikian tubrukan tersebut mampu menghapus banyak negara dan menghasilkan reaksi berantai destruktif di lingkungan manusia. Valery Menshikov, juga anggota Akademi Kosmonot Rusia mengatakan bahwa ilmuwan harus lebih berhati-hati dengan tidak memperhitungkan bahaya asteroid.




               “Ada sejumlah besar asteroid yang berkeliling bumi dan melintasi orbit bumi. Banyak stasiun luar angkasa yang memonitor bahaya asteroid, tetapi sedihnya manusia jarang memperhatikan mereka,” ujar Menshikov. “Pada bulan Oktober tahun 2009, sebuah batu asteroid meledak melewati Indonesia pada ketinggian 10-12 km. Total tenaga ledakan sama dengan 50 megaton, yang bisa disandingkan dengan tiga kali lipat ledakan Hiroshima,” tambah Menshikov.




          Dengan meledakkan Apophis dengan menggunakan senjata nuklir untuk mencegah dampak asteroid raksasa tersebut dilarang oleh pakta internasional. Salah satu strategi potensial yang digunakan adalah dengan mengirim pesawat ruang angkasa untuk mengalihkan arah asteroid tersebut.