Dalam mitos bangsa Mesir,
Apophis adalah roh setan yang menimbulkan kehancuran, ingin membawa
kegelapan abadi ke dunia.
Sebuah nama yang cocok, menurut para ahli
astronomi, untuk kekacauan yang akan menghantam Bumi dari angkasa. Para
ahli sedang mengamati asteroid berukuran 390 meter yang ditemukan 19 Juni 2004 yang
memiliki potensi untuk bertabrakan dengan planet ini, dan terus
mengingatkan pemerintah untuk bertindak.
NASA telah memperkirakan
kemungkinan untuk asteroid ini untuk menabrak Bumi pada tahun 2036 akan
melepaskan lebih dari 100.000 energi bom atom yang diledakkan di
Hiroshima. Ribuan kilometer persegi wilayah Bumi akan langsung hancur
tetapi seluruh Bumi akan mengalami efek sebagai akibat debu yang terbang
ke atmosfir.
Dan, para ahli berkata, hanya ada sedikit waktu untuk membuat
keputusan. Pada sebuah pertemuan untuk Near-Earth Objects (NEO) di London, para ilmuwan berkata diperlukan
beberapa dekade untuk merancang, menguji, dan membuat teknologi yang
diperlukan untuk mengubah arah asteroid. Monica Grady, seorang ahli
meteroit pada Open
University, berkata “Ini bukanlah pertanyaan tentang kapan, atau
jika, sebuah objek menabrak Bumi. Banyak objek lebih kecil yang
menabrak Bumi tetapi hancur di atmosfir dan kita tidak mengalami
dampaknya. Tetapi untuk objek NEO yang lebih besar dari 1 km (lebar)
akan menabrak Bumi setiap beberapa ribu tahun dan NEO yang lebih dari 6
km akan memusnahkan kehidupan Bumi, setiap beberapa juta tahun. Kita
sedang dalam masa untuk yang besar.
Apophis adalah salah satu
asteroid yang terus menerus berada dalam pengawasan NASA, karena memang
berpotensi menabrak Bumi. Apophis yang juga dikenal sebagai 2004 MN4
sampai akhir tahun 2004 masih menjadi asteroid dengan kemungkinan
tabrakan paling tinggi di tahun 2029. Namun awal tahun 2005 data radar
menunjukan penurunan kemungkinan. Dan dalam beberapa bulan kemudian,
kemungkinan terjadinya tabrakan pada tahun 2036 juga semakin merosot dan
pada akhirnya mencapai angka perbandingan 1:45000
Seorang anak berusia 13
tahun yang setingkat SMP berhasil mengkoreksi perhitungan tabrakan
asteroid Apophis. Tabrakan yang menurut NASA awalnya diperkirakan hanya
1:45000 menjadi naik perbandingannya karena apophis diperkirakan akan
menabrak salah satu satelit yang mengelilingi Bumi.
Perhitungan Nico
Marquardt menunjukan pada tanggal 13 Oktober 2008, saat melakukan
pertemuan terdekat dengan Bumi, Apophis akan memiliki kemungkinan
menabrak 1 dari 40000 satelit yang ada dan mengalami perubahan lintasan
orbit. Perubahan tersebut akan kembali terjadi tahun 2029 saat mendekati
Bumi karena kembali Apophis kemungkinan akan mengalami tabrakan dengan
satelit. Akibatnya pada tahun 2036, pada saat pertemuan dengan Bumi
kemungkinan Apophis akan menabrak Bumi menjadi 1:450 atau seratus kali
lebih tinggi dari perkiraan NASA.
Alan Fitzsimmons, seorang
ahli astronomi dari Queen’s University berkata “Apabila dia melewati
kita pada tanggal 13 April 2029, maka pada tahun 2036 dia akan
menghantam kita”.
(Ilustrasi apophis
menambrak bumi di tahun 2036)
Secara resmi pihak NASA mengeluarkan
rilis berita tentang kemungkinan tabrakan Apophis. Berita yang beredar
juga menyebutkan kalau Nico Marquardt dan NASA sudah mencapai
kesepakatan, bahkan NASA telah mengakui kalau ada kesalahan dalam
perhitungan mereka.
Dari kantor Near-Earth Object (NEO) Program di NASA’s Jet Propulsion
Laboratory, Pasadena, Calif, dinyatakan bahwa NEO tidak pernah merubah
estimasi yang ada saat ini terhadap kemungkinan tabrakan Apophis.
Apophis tetap akan memiliki kemungkinan tabrakan yang rendah dengan Bumi
yakni 1 : 45000 di tahun 2036. Bahkan NASA khususnya dari
NEO Programmenyatakan, para peneliti mereka belum pernah melakukan
kontak maupun korespondensi dengan siswa tersebut.
Dalam berita sebelumnya,
dinyatakan Nico Marquardt melakukan perhitungan terhadap kemungkinan
tabrakan antara asteroid Apophis dengan satelit buatan sepanjang close
encounter (pertemuan terdekat) degan Bumi pada tahun 2029.
Sayangnya, pada tahun
2029 saat asteroid Apophis tersebut mendekati Bumi, ia tidak akan
melewati area di dekat sabuk utama satelit Geosynchronous. Dengan kata
lain, kesempatan terjadinya tabrakan dengan satelit buatan sangat jauh.
Karena itu, pertimbangan
skenario kemungkinan tabrakan dengan satelit tetap tidak akan
mempengaruhi kemungkinan tabrakan yang sudah diperhitungkan saat ini,
yakni satu berbanding 45.000.
NASA, khususnya program NEO, bertugas untuk
mendeteksi dan mencari jejak asteroid dan komet yang melintas dekat
Bumi. Mereka akan mencari dan menghitung jejak orbit si objek untuk
menentukan apakah peristiwa itu berbahaya bagi Bumi atau tidak.
Agen Luar Angkasa
Rusia mengadakan pertemuan membahas Apophis. Asteroid yang mendekati
bumi tahun 2029 itu jika tidak dihancurkan bisa membunuh jutaan nyawa.
Apophis ditemukan pada tahun 2004,
jelas Direktur Institut Astronomi Rusia Boris Shustov. “Probabilitas tabrakan dengan bumi sangatlah tinggi, sekitar 1 banding 30. Tabrakan benda super besar tersebut dengan planet kita akan menyebabkan kerusakan yang sangat hebat.” Sebuah asteroid dengan diameter sebesar 300m bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Tapi ilmuwan lain memperkirakan probabilitas tabrakan tersebut rendah.
Ilmuwan mengatakan masa kritis akan terjasi pada 2029 di mana Apophis melewati bumi dan akan bisa dilihat dengan mata telanjang. Meskipun belum ada ancama terhadap dampaknya pada momen khusus tersebut, namun ilmuwan masih memperhitungkan potensi kerusakan dari 27 juta ton batu yang akan menabrak bumi tersebut. Apophis juga akan mendatangi bumi kembali pada tahun 2036.
APHOSIS VERSI CELESTIAL
NASA telah menyingkirkan semua kekhawatiran dari peluang tabrakan tersebut. “Saya tahu bahwa ilmuwan NASA telah sangat sibuk melacak orbit asteroid langka ini dengan sangat hati-hati dan saya tahu bahwa mereka saat ini tengah berusaha menurunkan risiko yang mungkin terjadi,” ujar Presiden Firma Koneksi Sains Patrick Fullick di London. Sementara itu, Agensi Ruang Angkasa Rusia mengatakan tetap menginginkan segala sesuatunya dipersiapkan. “Saya pikir melebih-lebihkan masalah dan menakuti diri sendiri bukanlah hal yang tepat,” sebagaimana diakui Presiden Akademi Kosmonot Rusia Anatoly Koroteev. “Tetapi tidak melakukan apa-apa dan tidak mengukur apapun tetaplah salah, maka tindakan harus tetap ada, karena ancaman akan datang.” NASA telah menghitung jika asteroid tersebut bertubrukan dengan bumi, maka ledakannya akan sama dengan ribuan kali lebih kuat daripada bom atom di Hiroshima.
Yury Karash, salah seorang anggota Akademi Kosmonot Rusia mengatakan bahwa konsekuensi dampaknya tidak akan global melainkan regional. Meskipun demikian tubrukan tersebut mampu menghapus banyak negara dan menghasilkan reaksi berantai destruktif di lingkungan manusia. Valery Menshikov, juga anggota Akademi Kosmonot Rusia mengatakan bahwa ilmuwan harus lebih berhati-hati dengan tidak memperhitungkan bahaya asteroid.
jelas Direktur Institut Astronomi Rusia Boris Shustov. “Probabilitas tabrakan dengan bumi sangatlah tinggi, sekitar 1 banding 30. Tabrakan benda super besar tersebut dengan planet kita akan menyebabkan kerusakan yang sangat hebat.” Sebuah asteroid dengan diameter sebesar 300m bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Tapi ilmuwan lain memperkirakan probabilitas tabrakan tersebut rendah.
Ilmuwan mengatakan masa kritis akan terjasi pada 2029 di mana Apophis melewati bumi dan akan bisa dilihat dengan mata telanjang. Meskipun belum ada ancama terhadap dampaknya pada momen khusus tersebut, namun ilmuwan masih memperhitungkan potensi kerusakan dari 27 juta ton batu yang akan menabrak bumi tersebut. Apophis juga akan mendatangi bumi kembali pada tahun 2036.
APHOSIS VERSI CELESTIAL
NASA telah menyingkirkan semua kekhawatiran dari peluang tabrakan tersebut. “Saya tahu bahwa ilmuwan NASA telah sangat sibuk melacak orbit asteroid langka ini dengan sangat hati-hati dan saya tahu bahwa mereka saat ini tengah berusaha menurunkan risiko yang mungkin terjadi,” ujar Presiden Firma Koneksi Sains Patrick Fullick di London. Sementara itu, Agensi Ruang Angkasa Rusia mengatakan tetap menginginkan segala sesuatunya dipersiapkan. “Saya pikir melebih-lebihkan masalah dan menakuti diri sendiri bukanlah hal yang tepat,” sebagaimana diakui Presiden Akademi Kosmonot Rusia Anatoly Koroteev. “Tetapi tidak melakukan apa-apa dan tidak mengukur apapun tetaplah salah, maka tindakan harus tetap ada, karena ancaman akan datang.” NASA telah menghitung jika asteroid tersebut bertubrukan dengan bumi, maka ledakannya akan sama dengan ribuan kali lebih kuat daripada bom atom di Hiroshima.
Yury Karash, salah seorang anggota Akademi Kosmonot Rusia mengatakan bahwa konsekuensi dampaknya tidak akan global melainkan regional. Meskipun demikian tubrukan tersebut mampu menghapus banyak negara dan menghasilkan reaksi berantai destruktif di lingkungan manusia. Valery Menshikov, juga anggota Akademi Kosmonot Rusia mengatakan bahwa ilmuwan harus lebih berhati-hati dengan tidak memperhitungkan bahaya asteroid.
“Ada sejumlah besar asteroid yang berkeliling bumi dan melintasi orbit bumi. Banyak stasiun luar angkasa yang memonitor bahaya asteroid, tetapi sedihnya manusia jarang memperhatikan mereka,” ujar Menshikov. “Pada bulan Oktober tahun 2009, sebuah batu asteroid meledak melewati Indonesia pada ketinggian 10-12 km. Total tenaga ledakan sama dengan 50 megaton, yang bisa disandingkan dengan tiga kali lipat ledakan Hiroshima,” tambah Menshikov.
Dengan meledakkan Apophis dengan menggunakan senjata nuklir untuk mencegah dampak asteroid raksasa tersebut dilarang oleh pakta internasional. Salah satu strategi potensial yang digunakan adalah dengan mengirim pesawat ruang angkasa untuk mengalihkan arah asteroid tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar